Jawabanberdasarkan pilihan jawaban yang ada, objek yang tidak termasuk dalam objek penelitian sosiologi adalah pertumbuhan pendudukan (jawaban E). Hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk merupakan objek penelitian geografi yang dapat terjadi tanpa adanya hubungan timbal balik di masyarakat. Pembahasan
Pengertian Kritik Sastra dan Esai Kritik sastra merupakan analisis tentang suatu karya sastra dalam mengamati atau menilai baik serta buruknya suatu karya secara objektif. Ada juga esai yang artinya sebagai karangan singkat dengan membahas suatu masalah pada sudut pandang pribadi dari penulisnya. Masalah yang dibahas pada esai adalah masalah yang aktual dari berbagai bidang, diantaranya kesusastraan, kebudayaan, iptek, ataupun politik. Secara meluas nya lagi, Widyamartaya dan Sudiati memberikan pendapat bahwa kritik sastra merupakan pengamatan yang teliti, perbandingan yang tepat, serta pertimbangan yang adil dalam baik serta buruknya kualitas, nilai, dan juga kebenaran dari suatu karya sastra. Selanjutnya, kritik yang telah diberikan kepada suatu karya sastra dan esai bisa menjadi panduan yang memadai terhadap pembaca tentang kualitas sebuah karya. Perbedaan Kritik Sastra dan Esai Berdasarkan isi juga pandangan si penulis dari kritik sastra dan esai mempunyai beberapa perbedaan. Di antaranya sebagai berikut Prinsip Penulisan Kritik dan Esai Pokok persoalan yang menjadi pembahasan harus layak untuk diulas. Hasil dari ulasan tersebut harus memberikan keterangan dan atau memperlihatkan sebabnya yang ada kaitannya dengan suatu peristiwa yang nyata. Intinya, yang terpenting bukanlah apa yang tengah menjadi diulas, namun bagaimana cara penulis dalam memberikan sebuah ulasannya. Pendekatan yang dipergunakan haruslah jelas, apakah persoalan didekati dengan pendekatan faktual ataupun imajinatif. Ulasan dengan menggunakan pendekatan yang faktual harus didukung dengan fakta yang nyata serta objektif. Penulis tidak diperbolehkan untuk mengubah fakta sebagai pendukung pandangannya. Pernyataan yang diungkapkan haruslah jelas, tidak samar, harus bisa dipercaya, tidak disangsikan, serta juga bisa dibuktikan tentang kebenarannya. Struktur Kritik Sastra dan Esai 1. Pernyataan Pendapat Pada esai, pendapat atau tesis yang menyajikan pandangan penulis kepada suatu objek atau fenomena yang disorotnya. 2. Argumentasi Argumen yang disajikan yang berupa alasan yang logis dan juga bersifat subjektif. Penegasan Ulang 3. Reiterasi Penegasan ulang pada esai, juga dengan ringkasan atau pengulangan lagi dalam hal yang telah disampaikan dan menjadi penegasan pada bagian argumentasi. Kaidah Kebahasaan Kritik Sastra dan Esai 1. Pernyataan Persuasif Pernyataan persuasif dalam teks yang berbentuk kritik sastra dan esai, kalimat yang dipergunakan tidak dengan jelas mencirikan tentang kalimat persuasif secara umum. Pernyataan yang disampaikan oleh penulis, mengulas hal melalui data ataupun kalimat yang logis dan bertujuan supaya menggugah pemikiran dari pembaca supaya akhirnya pembaca setuju dengan ide dari penulis. 2. Pernyataan Fakta Pada kritik dan esai, pendapat dari penulis disajikan dengan berdasar pada interpretasi maupun penafsiran dari sudut pandang yang tertentu dengan disertai oleh fakta-fakta yang menjadi pendukung. Kehadiran fakta memiliki fungsi sebagai sarana untuk memperjelas pendapat. 3. Pernyataan Menilai Pernyataan dengan bersifat menilai atau mengomentari diperlukan untuk mengetahui kurang serta lebihnya suatu karya, dan nantinya akan menjadi bahan untuk evaluasi bagi penulis. 4. Istilah Teknis Istilah teknis adalah kosakata yang ada kaitannya pada bidang ilmu pengetahuan tertentu. Hal tersebut kadang memerlukan untuk dilakukannya supaya penulis dan pembaca bisa sepaham dengan suatu pembahasan tertentu yang perlu dijelaskan dengan mendetail. 5. Kata Kerja Mental Kata kerja mental merupakan kata kerja dengan melibatkan sebuah perasaan atau respons tentang suatu tindakan atau kejadian, tidak berupa tindakan atau aksi yang bisa diamati dengan fisik. Soal-soal 1. Berikut ini adalah yang bukan merupakan objek sebuah kritik…a. struktur katab. teknik menulisc. latar belakang sang penulisd. gambar objek 2. Berikut ini adalah hal yang tidak perlu menjadi perhatian saat menulis sebuah esai ialah…a. mementingkan pandangan penulis esaib. berisi renungan serta argumentasic. fakta dan data akurad. berisi satire 3. Berikut ini yang termasuk ke dalam ciri-ciri kritik adalah…a. sifatnya subjektifb. sifatnya objektifc. tidak utuhd. bentuknya ringan 4. Berikut ini adalah bagian yang berisi pengantar, latar belakang, dan tujuan tentang suatu topik, yaitu…a. isib. penutupc. simpuland. pendahuluan 5. Berikut ini yang termasuk ke dalam ciri-ciri esai yang berdasarkan pandangan penulisnya adalah…a. penilaian esai dilakukan dengan objektifb. penilaian dilakukan dengan kajian teoric. pembahasan esai utuh dan menyeluruhd. objek yang dibahas hanya fokus pada hal yang menarik menurut pandangan penulis Baca juga Materi SMA Kelas 10 Pengertian Koperasi dan Perannya
5 Objek pajak bukan merupakan objek pajak pusat. Jenis pajak yang bertentangan dengan kriteria ini adalah pajak ganda, yaitu pajak dengan objek dan/atau dasar pengenaan yang tumpang tindih dengan objek dan/atau dasar pengenaan pajak lain yang sebagian atau seluruh hasilnya diterima oleh pemerintah daerah. 6. Tidak memberikan dampak ekonomi
Kritik Seni – Pengertian, Fungsi, Jenis, Bentuk, Tahapan & Contoh – Dalam hal ini kami akan memberikan ulasan mengenai Kritik Seni yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, fungsi, jenis, bentuk, tahapan dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Kritik Seni Kritik seni adalah kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni, salah satu keterangan kelebihan dan kekurangan ini untuk menilai kualitas dari sebuah karya. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama dapat mempengaruhi kualitas sebuah karya bahkan bisa berpengaruh pada harga jual karya tersebut. Kritikus Seni, kritikus merupakan orang yang melakukan kritik terhadap karya seni dan budaya orang lain atau dirinya sendiri. Landasan yang harus ada sebelum menyampaikan kritikan Pengalaman yang cukup dalam materi kritik Keilmuan dan pengetahuan yang relevan Menguasai penerapan metode kritik yang tepat Menguasai media kritik “kebahasaan yang efektif dan komunikatif” Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Apresiasi Seni Rupa Fungsi Kritik Kritik seni memiliki fungsi yang sangat strategis dalam dunia kesenirupaan dan pendidikan seni kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta seniman, artis, karya, dan penikmat seni. Komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat publik seni membuahkan interaksi timbal-balik dan interpenetrasi keduanya. Fungsi lain ialah menjadi dua mata panah yang saling dibutuhkan, baik oleh seniman maupun penikmat. Seniman membutuhkan mata panah tajam untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan. Seniman memerlukan umpan-balik guna merefleksi komunikasi-ekspresifnya, sehingga nilai dan apresiasi tergambar dalam realita harapan idealismenya. Publik seni masyarakat penikmat dalam proses apresiasinya terhadap karya seni membutuhkan tali penghubung guna memberikan bantuan pemahaman terhadap realita artistik dan estetik dalam karya seni. Proses apresiasi menjadi semakin terjalin lekat, manakala kritik memberikan media komunikasi persepsi yang memadai. Kritik dengan gaya bahasa lisan maupun tulisan yang berupaya mengupas, menganalisis serta menciptakan sudut interpretasi karya seni, diharapkan memudahkan bagi seniman dan penikmat untuk berkomunikasi melalui karya seni. Ada 4 jenis kritik seni dimana setiap tipenya mempunyai ciri khusus masing-masing yaitu Kritik Jurnalistik Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah atau disampaikan secara terbuka, tujuannya memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu pameran, pementasan, konser atau jenis pertunjukan lain. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Contoh Seni Rupa Terapan Kritik Pendagogik Tipe kritik ini diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian, jenis kritik ini dikembangkan oleh guru kesenian. Tujuannya terutama mengembangkan fakta dan potensi artistik-estetik peserta didik agar mempunyai kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Kritik Ilmiah Kritik ilmiah atau akademi ini melakukan pengkajian nilai seni secara luar, mendalam dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah tidak bersifat mutlak, jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya. Kritik Populer Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tipe kritik populer ialah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni. Bentuk Kritik Seni Berikut ini terdapat beberapa bentuk kritik seni, terdiri atas Kritik Formalistik Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik terutama ditujukan terhadap karya seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas penyusunan komposisi unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni. Kritik Ekspresivistik Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Aliran Seni Lukis – Ciri, Jenis, Tokoh dan Contoh Gambar Kritik Instrumentalistik Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu. Lukisan berjudul ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis formal nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut dihadirkan. Tahapan Kritik Seni Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara umum sebagai berikut Deskripsi Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah tehnis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pekritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya. Analisis Formal Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. Interpretasi Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. Evaluasi atau Penilaian Apabila tahap 1 sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga umum digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke 4 atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Seni Teater – Pengertian, Sejarah, Fungsi, Ciri, Jenis dan Unsur Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya. Contoh Kritik Seni Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh kritik seni, terdiri atas Demikianlah pembahasan mengenai Kritik Seni – Pengertian, Fungsi, Jenis, Bentuk, Tahapan & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Untukmengetahuinya, teman-teman bisa menyimak informasinya seperti berikut ini. Sebelumnya, kita juga bisa menyimak jenis-jenis impor barang suatu negara terlebih dahulu. Jika komponen-komponen ini tidak bisa diimpor ke Cina (tempat ponsel itu dirakit) - maka ponselnya mungkin akan berbeda atau jauh lebih mahal dari yang beredar saat ini Melanjutkan 20 Soal Latihan UNBK Bahasa Indonesia SMA dan Jawabannya bagian pertama soal nomor 1-10, bagian kedua berisikan soal nomor 11 sampai dengan 20. 11. Hal yang perlu diperhatikan dalam berpidato adalah berikut ini, kecuali…. a. penampilan b. kalimat pembuka pidato c. penyesuaian ekspresi d. pengulangan kata atau kalimat e. pengaturan mikrofon untuk kepentingan Volume Jawaban d 12. Cara untuk menarik untuk mengawali pidato adalah…. a. mengungkapkan tema pidato b. menjelaskan urutan sistematika pidato c. mengungkapkan fakta yang berhubungan dengan tema pidato d. menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan pidato e. memikirkan teknik pidato yang menarik. Jawaban c 13. Berikut ini merupakan jenis esai, yaitu…. a. Proses b. keagamaan c. pendapat d. perjalanan e. sejarah Jawaban cBaca juga - 40 contoh soal ujian sekolah USP Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 2 Beserta Jawabannya - 20 Contoh Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban Lengkap - 20 Contoh Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas 11 Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban Lengkap - 20 Contoh Soal PTS Bahasa Indonesia Kelas 10 Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban Lengkap - 30 soal UAS/PAS B. Indonesia kelas 11 semester genap kurikulum 2013 - 45 contoh soal PAT Bahasa Indonesia kelas 10 semester 2 14. Dalam buku Sri Sumarah sebenarnya nama judul salah satu cerpen yang ada didalam buku tersebut, Umar Kayam seperti ingin menguak dunia yang kerap dihadapi oleh beberapa perempuan dalam berbagai situasi. Dengan sendirinya pengarang menciptakan karakter dan dunia keperempuanan pada suatui masa secara cerdas. Hal yang dibahas dalam esai di atas adalah…. a. tema b. amanat c. latar d. tokoh e. alur Jawaban d 15. Berikut merupakan unsur intrinsik cerpen yang bisa digarap dalam esai, kecuali…. a. tema b. latar c. tokoh d. nilai e. alur Jawaban d 16. Saya menolak atau lebih tepatnya tidak menerima penuh bahwa puisi mesti padat, harus sedikit kata-kata. Daripada memenuhi syarat padat dan minimum tapi tidak indah serta gagap komunikasi, saya memilih puisi banyak kata tapi cantik, menyentuh, laju menghilir dan komunikatif. Puisi saya wajib musical. Kata-kata harus sedap didengar. Tentu saja kata-kata itu mengalami ketatnya seleksi. Kutipan esai diatas termasuk jenis…. a. reflektif b. argumentatif c. pandangan terhadap sastra d. proses e. sejarah Jawaban b 17. Hubungan antara esai dengan artikel adalah…. a. menggunakan bahasa yang informatif b. menggunakan pendapat dan pandangan penulis untuk meyakinkan pembaca c. menggunakan bahasa dengan gaya yang unik d. tulisan sama-sama tepat sasaran e. berisi fakta-fakta yang harus dapat dipertanggung jawabkan Jawaban b 18. Daerah yang memiliki luasa kilometer persegi dengan penduduk tak lebih dari satu jiwa ini sebenarnya memiliki potensi yang menarik. Selain memiliki pantai yang inda, Pacitan juga memiliki gua paling menarik di Asia Tenggara. Tulisan di atas bukan esai, karena…. a. berisi pendapat penulis b. lebih mengutamakan proses analisis fakta c. mengarah kepada proses d. mementingkan unsur berita e. penggunaan bahasa yang lembut Jawaban d 19. Dibawah ini merupakan ciri-ciri sebuah tulisan kritik, kecuali…. a. penafsiran b. penilaian c. analisis d. perenungan e. interprestasi Jawaban d 20. Berikut ini yang tidak termasuk objek sebuah kritik adalah…. a. struktur kata b. teknik penulisan c. gaya penulisan d. gambaran objek e. latar belakang tulisan Jawaban e Baca juga Contoh Soal USBN Bahasa Indonesia SMA dan Kunci Jawabannya Thanks for reading 20 Soal Latihan UNBK Bahasa Indonesia SMA dan Jawabannya ~ Part-2
jarakjauh - dekat antara objek ciptaan dan objek pendukungnya; bentuk besar - kecilnya objek; ikatan antar unsur dalam suatu kesatuan ruang; luas - sempitnya latar lokasi objek; Jawaban: D. ikatan antar unsur dalam suatu kesatuan ruang. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut ini yang tidak termasuk dalam prinsip proporsi adalah
1 Hal yang perlu diperhatkan dalam menulis kritik sastra adalah… a Latar belakang rumah b Latar belakang pembaca c Analisis cabang keilmuan d Analisis karya sastra e Hanya mengutamakan unsur dalam teks 2 Di bawah ini yang tidak termasuk objek sebuah kritik adalah… a Latar belakang penulis b Foto penulis c Teknik penulisan d Gambar objek e Struktur kata 3 Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis esai adalah berikut ini, kecuali… a Berisi renungan b Berisi fakta dan data akurat c Harus mementingkan pandangan penulis esai d Berisi sindiran dengan penggunaan bahasa yang khas e Berisi curhatan 4 Berikut ini yang tidak dilakukan dalam kegiatan menulis kritik adalah… a Memberikan komentar b Melakukan alih bahasa c Melakukan interpretasi d Memberi argumen e Memberikan gambaran umum karya sastra 5 Berikut ini merupakan perbedaan antara kritik dan esai, kecuali… a Kritik tidak menyuguhkan data, sedangkan esai selalu. b Kritik wajib menyuguhkan data, sedangkan esai tidak selalu. c Kritik membutuhkan ulasan tentang deskripsi karya yang dibahas, sedangkan esai tidak. d Objek bahasan kritik umumnya suatu karya baik senin, musik, sastra, film, dll, sedangkan esai objeknya berupa fenomena yang ada di kehidupan. e Kritik menyajikan pendapat, sedangkan esai argumen. Leaderboard This leaderboard is currently private. Click Share to make it public. This leaderboard has been disabled by the resource owner. This leaderboard is disabled as your options are different to the resource owner. Gameshow quiz is an open-ended template. It does not generate scores for a leaderboard. Log in required Options Switch template Interactives More formats will appear as you play the activity.Berikutini adalah beberapa objek materi dan objek formal filsafat yaitu: 1. Objek Materi Filsafat. Adalah segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada yang meliputi segala sesuatu yang konkrit seperti manusia,benda,binatang,dan lain-lain maupun yang bersifat abstrak.PertanyaanDi bawah ini yang termasuk ciri-ciri kritik sastra, kecuali...Tidak terpengaruh siapa penulisnyaTidak berprasangkaPertimbangan bersifat objektifMemberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaanSingkat, dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jamRTR. TrihandayaniMaster TeacherJawabanyang bukan termasuk ciri-ciri kritik sastra adalah bukan termasuk ciri-ciri kritik sastra adalah kritik sastra, yaitu Memberikan tanggapan terhadap hasil karya Memberikan pertimbangan baik dan buruk kelebihan dan kekurangan sebuah karya sastra Pertimbangan bersifat objektif Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah karya sastra Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan Tidak berprasangka Tidak terpengaruh siapa penulisnya Jawaban A, B, C, dan D termasuk dalam ciri-ciri kritik sastra. Oleh karena itu, yang bukan termasuk ciri-ciri kritik sastra adalah kritik sastra, yaitu Memberikan tanggapan terhadap hasil karya Memberikan pertimbangan baik dan buruk kelebihan dan kekurangan sebuah karya sastra Pertimbangan bersifat objektif Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah karya sastra Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan Tidak berprasangka Tidak terpengaruh siapa penulisnya Jawaban A, B, C, dan D termasuk dalam ciri-ciri kritik sastra. Oleh karena itu, yang bukan termasuk ciri-ciri kritik sastra adalah E. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!5rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!TAHAPANMENULIS KRITIK KARYA SENI RUPA. 1. DISKRIPSI. Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, kamu harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum Pengertian, Jenis-Jenis, dan Struktur dalam Kritik Sastra dan Esai Pada pembahasan kali ini, penulis akan berbagi ilmu tentang kritik sastra dan esai. Anda mungkin sering mendengar atau menjumpai tulisan kritik sastra dan esai dalam media cetak maupun media elektronik. Membaca karya sastra seperti novel, cerpen, puisi dan yang lainnya rasanya kurang lengkap kalau tidak membaca kritik sastra. Lalu seperti apakah kritik sastra itu? Pengertian Kritik Sastra dan Esai Kritik sastra adalah bidang studi sastra untuk menghakimi karya sastra, untuk memberi penilaian dan keputusan mengenai bermutu atau tidaknya suatu karya sastra yang sedang dihadapi kritikus. Sedangkan esai adalah karangan yang berisi kupasan atau tinjauan tentang suatu poko masalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, pendapat, atau ideologi yang disusun secara populer berdasarkan sudut pandang pribadi penulisnya bersifat subjektif. Cara penulisan esai lebih bebas. Sementara kritik sastra, objek penilaiannya hanya dunia sastra. Dalam penilaiannya, karya sastra bersifat objektif dan harus menyertakan alasan dan bukti baik secara langsung maupun tidak langsung. Berbeda dengan kritik sastra, objek pembahasan esai adalah permasalahan umum yang bersifat subjektif. Sebuah kritik sastra mempunyai beberapa ciri, antara lain 1. Memberikan tanggapan terhadap objek kajian hasil karya sastra 2. Memberikan pertimbangan baik dan buruk sebuah karya sastra 3. Bersifat objektif 4. Memberikan solusi atau kritik-konstruktif 5. Tidak menduga-duga 6. Memaparkan penilaian pribadi tanpa memuat ide-ide. Sedangkan secara umum, esai memiliki ciri-ciri sebagai berikut 1. Merupakan prosa. Artinya dalam bentuk komunikasi tertulis berisi gagasan. 2. Singkat. Maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu yang relatif singkat 3. Memiliki ciri khas. Seorang penulis esai yang baik memiliki karakter tulisan yang khas yang membedakannya dengan tulisan orang lain. 4. Selalu tidak utuh. Artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. 5. Bersifat subjektif. Jenis-Jenis Kritik Sastra dan Esai Jenis kritik sastra diantaranya 1. Berdasarkan bentuk kritik teoritis dan kritik terapan a. Kritik teoritis adalah kritik sastra yang bekerja atas dasar prinsip-prinsip umum untuk menetapkan seperangkat istilah yang berhubungan, pembedaan-pembedaan, dan kategori-kategori untuk diterapkan pada pertimbangan dan interpretasi karya sastra maupun penerapan “kriteria” standar atau norma untuk menilai karya sastra dan pengarangnya. b. Kritik terapan, merupakan diskusi karya sastra tertentu dan penulisnya. Misalnya buku Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei Jilid II 1962 yang mengkritik sastrawan dan karyanya, diantaranya Mohammad Ali, Nugroho Notosusanto, Subagio Sastrowardoyo, dan lain sebagainya. 2. Berdasarkan pelaksanaan kritik judisial, kritik induktif, dan kritik impresionistik. a. Kritik judisial adalah kritik sastra yang berusaha menganalisis dan menerangkan efek-efek karya sastra berdasarkan pokonya, organisasinya, teknik serta gayanya, dan mendasarkan pertimbangan individu kritikus atas dasar standar umum tentang kehebatan karya sastra. b. Kritik induktif adalah kritik sastra yang menguraikan bagian-bagian karya sastra berdasarkan fenomena yang ada secara objektif. Kritik induktif meneliti karya sastra sebagaimana halnya ahli ilmu alam meneliti gejala alam secara objektif tanpa menggunakan standar tetap di luar dirinya. c. Kritik impresionistik adalah kritik sastra yang berusaha menggambarkan dengan kata-kata dan sifat yang terasa dalam bagian khusus karya sastra dan menyatakan tanggapan impresi kritikus yang ditimbulkan langsung oleh karya sastra. 3. Berdasarkan orientasi terhadap karya sastra kritik mimetik, kritik pragmatis, kritik ekspresif, dan kritik objektif. a. Kritik mimetik adalah kritik yang bertolak pada pandangan bahwa karya sastra merupakan tiruan atau penggambaran dunia dan kehidupan manusia. Kritik ini cenderung mengukur kemampuan suatu karya sastra dalam menangkap gambaran kehidupan yang dijadikan suatu objek. b. Kritik pragmatik adalah kritik yang disusun berdasarkan pandangan bahwa sebuah karya sastra disusun untuk mencapai efek tertentu kepada pembaca, seperti efek kesenangan, estetika, pendidikan dan sebagainya. Model kritik ini cenderung memberikan penilaian terhadap suatu karya berdasarkan ukuran keberhasilannya dalam mencapai tujuan tersebut. c. Kritik ekspresif adalah kritik yang menekankan kepada kebolehan penulis dalam mengekspresikan atau mencurahkan idenya ke dalam wujud sastra. Kritik ini cenderung menimbang karya sastra dengan memperlihatkan kemampuan pencurahan, kesejatian, atau visi penyair yang secara sadar atau tidak tercermin dalam karya tersebut. d. Kritik objektif adalah kritik sastra yang menggunakan pendekatan bahwa suatu karya sastra adalah karya yang mandiri. Karya ini menekankan pada unsur intrinsik. Baca Juga Pengertian, Unsur, dan Cara Merancang Sebuah Novel Sedangkan jenis-jenis esai terbagi menjadi enam sebagaimana berikut 1. Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat menuliskan objek atau subjek apa saja yang dapat menarik pehatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, pantai, dan sebagainya. 2. Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat di surat kabar atau majalah. Esai ini memiliki fungsi menyatakan pandangan dan sikap surat kabar atau majalah tersebut terhadap isu tertentu. Dengan esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Esai semacam ini tidak perlu mencantumkan nama penulis. 3. Esai cukilan. Watak esai ini memperbolehkan penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada pembaca. Lewat cukilan itu, pembaca bisa mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Di sini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut. 4. Esai pribadi. Esai ini hampir sama dengan esai cukilan. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara tentang saya dan pandangan saya tentang hidup. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri. 5. Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada baca serius. Penulis mengungkapkan secara mendalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati tentang topik yang penting berhubungan dengan hidup. Misalnya, kematian, politik, pendidikan dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada cendekiawan. 6. Esai kritik. Dalam esai ini penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni; misalnya lukisan, tarian, pahat, patung, teater, dan kesusastraan. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra. Struktur Kritik Sastra dan Esai Kritik sastra dan esai secara umum memiliki struktur yang sama, yaitu pendahuluan/orientasi, isi, dan penutup/reorientasi. Bagian pendahuluan merupakan bagian yang penting dalam kritik sastra atau esai. Bagian ini menentukan apakah pembaca akan tertarik untuk meneruskan bacaan tersebut hingga selesai. Pendahuluan yang menarik tentu akan meningkatkan minat pembaca untuk menyelesaikan bacaannya. Sebaliknya, pendahuluan yang membosankan akan membuat pembaca enggan untuk melanjutkan bacaannya. Pada dasarnya, bagian pendahuluan berisi tentang pengantar yang memadai tentang topik bahasan yang hendak ditulis. Gagasan yang ditulis dalam paragraf pendahuluan memberikan gambaran tentang gagasan atau pembahasan yang akan ditulis pada bagian isi. Unsur yang paling penting dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis. Kalimat tesis merupakan gagasan utama kritik maupun esai yang dinyatakan secara jelas dan eksplisit. Kalimat tesisi ini berfungsi sebagai pengontrol gagasan yang hendak disampaikan dalam bagian isi. Bagian isi merupakan penjabaran dari gagasan utama yang dinyatakan dalam kalimat tesis. Penjabaran gagasan utama ini diwujudkan dalam beberapa paragraf. Umumnya terdiri dari beberapa gagasan utama minimal dua. Setiap gagasan utama ditulis dan dijabarkan dalam satu paragraf. Setiap paragraf isi mendiskusikan gagasan-gagasan yang lebih spesifik dan lebih detail agar argumen lebih meyakinkan. Gagasan spesifik ini merupakan kalimat pendukung yang berfungsi sebagai penjelasan yang logis atas argumen yang disampaikan penulis. Kemudian, bagian penutup. Penutup disajikan dalam satu paragrag simpulan yang dimaksudkan untuk mengakhiri pembahasan topik. Paragraf ini biasanya berisi rangkuman dari pokok pikiran yang telah disampaikan penulis. Paragraf penutup juga bisa berupa penegasan atas pendapat yang telah dijabarkan di bagian isi dengan maksud agar pembaca mengetahui secara persis posisi penulis atas masalah yang ditulis. Menutup esai dengan paragraf efektif akan memberikan kesan ketuntasan bagi pembaca sehingga apa yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca. Dalam kritik sastra mengandung kritik yang meliputi empat hal, yaitu mendeskripsikan, menganalisis, menafsirkan, dan menilai. Deskripsi merupakan tahap kegiatan memaparkan data apa adanya, misalnya mengklasifikasikan data sebuah cerpen atau novel berdasarkan urutan cerita, mendeskripsikan nama-nama tokoh, mendata latar tempat dan waktu, dan mendeskripsikan alur setiap bab atau episode. Analisis adalah menguraikan unsur-unsur yang membangun karya sastra dan menarik hubungan antarunsur-unsur tersebut. Sementara, menafsirkan dapat diartikan sebagai memperjelas maksud karya sastra dengan cara a memusatkan interpretasi kepada ambiguitas, kias, atau kegelapan dalam karya sastra, b memperjelas makna karya sastra dengan jalan menjelaskan unsur-unsur dan jenis karya sastra. Seorang kritikus yang baik tidak lantas terpukau terhadap apa yang sedang dinikmati atau dihayatinya, tetapi dengan kemampuan rasionalnya seorang kritikus harus mampu membuat penafsiran-penafsiran sehingga karya sastra itu datang secara utuh. Penilaian dapat diartikan menunjukkan nilai karya sastra dengan bertitik tolak dari analisis dan penafsiran yang telah dilakukan. Dalam hal ini, penilaian seorang kritikus sangat bergantung pada aliran-aliran, jenis-jenis, dan dasar-dasar kritik sastra yang dianut. Sedangkan dalam esai terkandung opini yang ingin disampaikan yang memenuhi batasan sebagai berikut 1. Opini. Sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang tampaknya benar, valid, atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang dan apa yang dipikirkan seseorang. 2. Ujilah opini Anda dengan definisi di atas untuk menilai apakah Anda telah memiliki topik esai yang baik. Apakah opini tersebut didasari atas keyakinan mutlak? Atau pengetahuan yang shahih? Apakah Anda dapat membuktikan kebenarannya di atas semua keraguan yang beralasan? Jika ya, berarti itu bukan opini, tetapi fakta atau sebuah hasil observasi yang telah diterima secara luas sehingga menjadi sebuah fakta. Fakta harus terlebih dahulu diubah menjadi sebuah opini sebelum dimunculkan dalam esai. Misalnya, fakta menunjukkan bahwa jumlah penduduk negara kita sekian ratus juta. Untuk mengubah fakta tersebut menjadi sebuah opini, tugas Anda adalah menilainya. Anda bisa menilai bahwa budaya negara kita berubah karena pertambahan penduduk yang demikian cepat. Dengan membuat sebuah penilaian, maka Anda telah mengubah fakta menjadi opini. Dengan demikian, Anda telah memiliki topik esai yang baik.wBz5SF.